Sabtu, 30 Agustus 2014

7 Sinyal Kesehatan Yang Coba Disampaikan Oleh Kaki Anda


                Kaki adalah salah satu bagian tubuh yang kerap menunjukkan sinyal tentang kesehatan kita. Tidak heran banyak tukang pijat yang melakukan pemijatan di area ini.Kaki memang mengandung banyak sekali syaraf penting yang bisa menyambung pada banyak organ dari ujung kepala hingga kaki. Dan sebenarnya, kaki kerap menunjukkan sinyal kesehatan pada kita. Sehingga kita bisa mulai mengatasinya sejak dini. Misalnya sakit perut, sakit kepala dan sebagainya.


·         Kaki dingin : Kaki yang dingin bisa disebabkan oleh terjadinya hipothyroidism.Di mana terjadi masalah akan kinerja kelenjar tiroid atau kelenjar gondok kita. Gejalanya biasanya diikuti dengan kelelahan berlebihan atau peningkatan berat badan.Anda bisa melakukan tes darah dan menghubungi dokter ketika terjadi gejala kaki dingin yang tidak biasa. Dengan begitu Anda bisa melakukan pencegahan dan terapi kelenjar gondok.
·         Kaki berbulu : Beberapa wanita tak menginginkan kaki yang berbulu, padahal kalau kaki Anda berbulu, tandanya sirkulasi darah Anda lancar. Justru kaki yang tak memiliki bulu sama sekali secara alami (bukan karena cukur atau waxing) patut dicurigai.Kemungkinan ada problem dengan pembuluh darah. Karena pembuluh darah bermasalah akan mempengaruhi sirkulasi darah. Misalnya adanya plak pada pembuluh darah yang membuat Anda mudah kram dan kesemutan. Selain itu juga bisa menyebabkan perubahan warna kulit dan luka pada tubuh.
·         Jempol kaki besar : Jempol kaki yang membesar bukan hal yang bisa diremehkan. Mungkin Anda mengira bahwa jempol kaki Anda bengkak akibat salah penggunaan sepatu dan sebagainya. Sebenarnya, pembengkakan kaki ini kerap disebabkan karena adanya asam urat. Kalau memang Anda mengalami hal ini, kurangi konsumsi daging dan perbanyak sayuran. Awali dengan sayuran berwarna dan ketika sudah lebih baik, mulai rutin konsumsi sayuran hijau. Sambil melakukan ini, minumlah banyak air putih yang membantu mempercepat penyembuhan.
·         Kaki mati rasa : Kaki yang mati rasa kadang terjadi karena kita malam menyilang kaki, duduk di lantai atau berdiam dalam posisi tertentu. Namun apabila sedikit gerakan saja membuat Anda mudah mati rasa, mungkin ada masalah dengan peredaran darah Anda.Selain itu, mungkin ada masalah syaraf yang terjepit. Anda bisa menghubungi dokter apabila kaki Anda mudah mati rasa dengan gejala yang janggal. Hal ini akan mencegah Anda dari masalah syaraf dan sejenisnya. Obesitas dan diabetes juga bisa menjadi awal terjadinya masalah mati rasa.
·         Sakit pada Tumit : Kelamaan berjalan atau pegal berkepanjangan di tumit menandakan bahwa ada masalah pada jaringan sepanjang telapak kaki Anda. Mungkin disebabkan penggunaan alas kaki seperti heels atau flat shoes dalam waktu lama dan bergerak tiada henti.Ini bisa menyebabkan nyeri pada tumit. Anda bisa melakukan pijatan perlahan dan memutar pada titik yang sakit. Pijatan ini hanya bisa dilakukan beberapa kali seminggu. Namun kalau rasa pegal dan sakit tak juga hilang, mungkin sudah saatnya Anda menghubungi dokter.
·         Kaki pegal memang banyak penyebabnya. Namun bila kaki Anda pegal, dingin dan diikuti dengan perut yang tidak nyaman, mungkin ada masalah dengan pencernaan Anda. Saat inilah Anda membutuhkan terapis pijat.Kemungkinan Anda mengalami masalah pencernaan dan bila Anda tak ingin ke dokter atau mengonsumsi obat, selain mengatur pola makan, cobalah untuk terapi pijat. Cara ini juga bisa mengatasi masalah pusing, mata lelah hingga stres.
·         Merasakan adanya denyutan pada kaki
Anda? Biasanya terjadi karena adanya otot dan syaraf yang tidak pada tempatnya. Gejalanya juga disertai mudah kesemutan dan denyutan di kepala, atau bagian tubuh yang lainnya.Anda bisa melakukan terapi pijat atau beberapa gerakan olahraga seperti pelemasan otot dan yoga. Ini akan membantu Anda mengencangkan otot yang salah dan melancarkan kembali peredaran darah. Anda jadi lebih sehat dan lebih fresh karena otot dan syaraf kembali ke posisi semula.

Tugas PKN "Demokrasi Terpimpin"

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan tentang
DEMOKRASI TERPIMPIN


DEKRIT PRESIDEN
Pelaksanaan demokrasi terpimpin dimulai dengan berlakunya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Latar Belakang dikeluarkan dekrit Presiden :
Undang-undang Dasar yang menjadi pelaksanaan pemerintahan negara belum berhasil dibuat sedangkan Undang-undang Dasar Sementara (UUDS 1950) dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal dianggap tidak sesuai dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia.

Dekrit Presiden 1959 - Dimulainya Masa Demokrasi Terpimpin

PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN
Demokrasi Terpimpin berlaku di Indonesia antara tahun 1959-1966, yaitu dari dikeluarkannyaDekrit Presiden 5 Juli 1959 hingga Jatuhnya kekuasaan Sukarno.
Disebut DemOkrasi terpimpin karena demokrasi di Indonesia saat itu mengandalkan pada kepemimpinan Presiden Sukarno.
Terpimpin pada saat pemerintahan Sukarno adalah kepemimpinan pada satu tangan saja yaitu presiden.

Pelaksanaan masa Demokrasi Terpimpin :
Kebebasan partai dibatasi
Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
Pemerintah berusaha menata kehidupan politik sesuai dengan UUD 1945.
Dibentuk lembaga-lembaga negara antara lain MPRS,DPAS, DPRGR dan Front Nasional.

Tugas Demokrasi terpimpin :
Demokrasi Terpimpin harus mengembalikan keadaan politik negara yang tidak setabil sebagai warisan masa Demokrasi Parlementer/Liberal menjadi lebih mantap/stabil.
Demokrasi Terpimpin merupakan reaksi terhadap Demokrasi Parlementer/Liberal. Hal ini disebabkan karena :
Pada masa Demokrasi parlementer, kekuasaan presiden hanya terbatas sebagai kepala negara.
Sedangkan kekuasaan Pemerintah dilaksanakan oleh partai.

Dampak Demokrasi Terpimpin
Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan presiden).

Kelebihan Demokrasi terpimpin :

Pemerintah berusaha menata kehidupan politik sesuai dengan UUD 1945.
Dibentuk lembaga-lembaga negara antara lain MPRS,DPAS, DPRGR dan Front Nasional

Kekurangan Demokrasi Terpimpin
 Penataan kehidupan politik menyimpang dari tujuan awal, yaitu demokratisasi (menciptakan stabilitas politik yang demokratis) menjadi sentralisasi (pemusatan kekuasaan di tangan presiden).
Presiden cenderung berkuasa mutlak sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.







Nama Anggota :
·         Avista Apriliyani
·         Heni Vauziah
·         Natasha G.
·         Nadia Kresentia
·         Nur awani
·         Putri J.A
·         Silvia S.
·         Widya P.U

Kelas:  XI IPA 3

Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia.



Ki Hajar Dewantara Lahir di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889.Terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Ia berasal dari lingkungan keluarga kraton Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya.
Perjalanan hidupnya benar-benar diwarnai perjuangan dan pengabdian demi kepentingan bangsanya. Ia menamatkan Sekolah Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) Kemudian sempat melanjut ke STOVIA (Sekolah Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja sebagai wartawan di beberapa surat kabar antara lain Sedyotomo, Midden Java, De Express, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer dan Poesara. Pada masanya, ia tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya sangat komunikatif, tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat antikolonial bagi pembacanya.
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga aktif dalam organisasi sosial dan politik. Pada tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda Boedi Oetomo untuk mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia pada waktu itu mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara.
Kemudian, bersama Douwes Dekker (Dr. Danudirdja Setyabudhi) dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo, ia mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme Indonesia) pada tanggal 25 Desember 1912 yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka.
Mereka berusaha mendaftarkan organisasi ini untuk memperoleh status badan hukum pada pemerintah kolonial Belanda. Tetapi pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg berusaha menghalangi kehadiran partai ini dengan menolak pendaftaran itu pada tanggal 11 Maret 1913. Alasan penolakannya adalah karena organisasi ini dianggap dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan menggerakan kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.
Kemudian setelah ditolaknya pendaftaran status badan hukum Indische Partij ia pun ikut membentuk Komite Bumipoetra pada November 1913. Komite itu sekaligus sebagai komite tandingan dari Komite Perayaan Seratus Tahun Kemerdekaan Bangsa Belanda. Komite Boemipoetra itu melancarkan kritik terhadap Pemerintah Belanda yang bermaksud merayakan seratus tahun bebasnya negeri Belanda dari penjajahan Prancis dengan menarik uang dari rakyat jajahannya untuk membiayai pesta perayaan tersebut.
Sehubungan dengan rencana perayaan itu, ia pun mengkritik lewat tulisan berjudul Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda) dan Een voor Allen maar Ook Allen voor Een (Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga). Tulisan Seandainya Aku Seorang Belanda yang dimuat dalam surat kabar de Expres milik dr. Douwes Dekker itu antara lain berbunyi:
"Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu.
Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".
Akibat karangannya itu, pemerintah kolonial Belanda melalui Gubernur Jendral Idenburg menjatuhkan hukuman tanpa proses pengadilan, berupa hukuman internering (hukum buang) yaitu
sebuah hukuman dengan menunjuk sebuah tempat tinggal yang boleh bagi seseorang untuk bertempat tinggal. Ia pun dihukum buang ke Pulau Bangka.
Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo merasakan rekan seperjuangan diperlakukan tidak adil. Mereka pun menerbitkan tulisan yang bernada membela Soewardi. Tetapi pihak Belanda menganggap tulisan itu menghasut rakyat untuk memusuhi dan memberontak pada pemerinah kolonial. Akibatnya keduanya juga terkena hukuman internering. Douwes Dekker dibuang di Kupang dan Cipto Mangoenkoesoemo dibuang ke pulau Banda.
Namun mereka menghendaki dibuang ke Negeri Belanda karena di sana mereka bisa memperlajari banyak hal dari pada didaerah terpencil. Akhirnya mereka diijinkan ke Negeri Belanda sejak Agustus 1913 sebagai bagian dari pelaksanaan hukuman. Kesempatan itu dipergunakan untuk mendalami masalah pendidikan dan pengajaran, sehingga Raden Mas Soewardi Soeryaningrat berhasil memperoleh Europeesche Akte.Kemudian ia kembali ke tanah air di tahun 1918. Di tanah air ia mencurahkan perhatian di bidang pendidikan sebagai bagian dari alat perjuangan meraih kemerdekaan.
Setelah pulang dari pengasingan, bersama rekan-rekan seperjuangannya, ia pun mendirikan sebuah perguruan yang bercorak nasional, Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa (Perguruan Nasional Tamansiswa) pada 3 Juli 1922. Perguruan ini sangat menekankan pendidikan rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
Tidak sedikit rintangan yang dihadapi dalam membina Taman Siswa. Pemerintah kolonial Belanda berupaya merintanginya dengan mengeluarkan Ordonansi Sekolah Liar pada 1 Oktober 1932. Tetapi dengan kegigihan memperjuangkan haknya, sehingga ordonansi itu kemudian dicabut.
Di tengah keseriusannya mencurahkan perhatian dalam dunia pendidikan di Tamansiswa, ia juga tetap rajin menulis. Namun tema tulisannya beralih dari nuansa politik ke pendidikan dan kebudayaan berwawasan kebangsaan. Tulisannya berjumlah ratusan buah. Melalui tulisan-tulisan itulah dia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan nasional bagi bangsa Indonesia.
Sementara itu, pada zaman Pendudukan Jepang, kegiatan di bidang politik dan pendidikan tetap dilanjutkan. Waktu Pemerintah Jepang membentuk Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dalam tahun 1943, Ki Hajar duduk sebagai salah seorang pimpinan di samping Ir. Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan K.H. Mas Mansur.
Setelah zaman kemedekaan, Ki hajar Dewantara pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan yang pertama. Nama Ki Hadjar Dewantara bukan saja diabadikan sebagai seorang tokoh dan pahlawan pendidikan (bapak Pendidikan Nasional) yang tanggal kelahirannya 2 Mei dijadikan hari Pendidikan Nasional, tetapi juga ditetapkan sebagai Pahlawan Pergerakan Nasional melalui surat keputusan Presiden RI No.305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959. Penghargaan lain yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1957.
Dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa itu, ia meninggal dunia pada tanggal 28 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di sana.
Kemudian oleh pihak penerus perguruan Taman Siswa, didirikan Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta, untuk melestarikan nilai-nilai semangat perjuangan Ki Hadjar Dewantara. Dalam museum ini terdapat benda-benda atau karya-karya Ki Hadjar sebagai pendiri Tamansiswa dan kiprahnya dalam kehidupan berbangsa. Koleksi museum yang berupa karya tulis atau konsep dan risalah-risalah penting serta data surat-menyurat semasa hidup Ki Hadjar sebagai jurnalis, pendidik, budayawan dan sebagai seorang seniman telah direkam dalam mikrofilm dan dilaminasi atas bantuan Badan Arsip Nasional.
Bangsa ini perlu mewarisi buah pemikirannya tentang tujuan pendidikan yaitu memajukan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan agama, etnis, suku, budaya, adat, kebiasaan, status ekonomi, status sosial, dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan yang asasi.
Hari lahirnya, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ajarannya yang terkenal ialah tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan), ing madya mangun karsa (di tengah menciptakan peluang untuk berprakarsa), ing ngarsa sungtulada (di depan memberi teladan).


Jenis-Jenis Rokok


1.     Rokok Elektrik
Rokok Elektronik (Elecronic Nicotine Delivery Systems atau e-Cigarette) adalah sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern. Rokok elektronik pertama kali dikembangkan pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis BeijingRRC, yang sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd Pada tahun 2004, Ruyan mengambil alih proyek untuk mengembangkan teknologi yang muncul. Diserap secara resmi Ruyan SBT Co Ltd dan nama mereka diubah menjadi SBT RUYAN Technology & Development Co, Ltd. Kandungan utama yang terdapat dalam rokok elektronik ini adalah propilen glikol, dieter glikol dan gliserin. Cara kerja rokok elektronik ini sendiri dengan membakar cairan menggunakan baterai dan uapnya masuk ke paru-paru pemakai.  Sebenarnya rokok elektrik tidak berbahaya bagi perokok pasif, tetapi akan lebih berbahaya pada perokok aktif bila dibandingkan dengan rokok tembakau.
Kelebihan rokok elektrikØ  Tidak ada api (Anda tidak akan menemui lagi luka / kebakaran akibat dari bara rokok)
Ø  Tidak ada abu
Ø  Tidak bau
Ø  Simpel & modernØ  Ramah lingkungan
Ø  Asap tidak mengganggu orang sekitar
Ø  Rendah Nikotin (cocok untuk perokok yang ingin mengurangi/berhenti merokok)
Ø  Rokok Electric sama sekali tidak mengandung TAR
Ø  Dapat memilih berbagai macam rasa yang berbeda-beda (Kopi, Mild, seperti Rokok Filter pada umumnya, dll)
Ø  Tidak perlu menggunakan korek api
Ø  Dapat merokok diruangan ber-ACØ  Tidak membuat gigi menjadi kuning
Ø  Baterai dapat di isi ulang (Re-chargeable)
Ø  Baterai tahan 1-3 hari
Kerugian rokok elektrikØ  Rokok elektrik ternyata mengandung tetramethylpyrazine yang dapat merusak otak.
Ø  Dampak rokok elektronik gangguan pernafasan dan radang paru-paru basah.
Ø  Tidak dapat mengurangi kecanduan perokok  terhadap rokok.
Ø  Mengandung Nikotin yang bervariasi.
 


2.     Rokok Shisha
Shisa merupakan rokok tradisional jazirah Timur Tengah, yang menggunakan ektrak buah pengganti tembakau yang dibakar menggunakan batu bara. Prosesnya lantas menggunakan air sebagai filter hingga meminimalisir kadar nikotin yang masuk ke tubuh.Ada 3 tipe rokok Arab dari Timur Tengah itu yang dites.·         Tipe 1 shisha dengan karbon ringan berjumlah sedikit.
·         Tipe 2 shisha dengan karbon ringan berjumlah banyak.
·         Tipe 3, shisha dengan karbon alami bervo-Shisha Lebih Berbahaya Ketimbang Rokok
lume sedikit.
lume sedikit. lume sedikit. Lalu ada 3 parameter yang digunakan sebagai ukuran perbandingan dengan rokok, yakni jumlah tar, karbon monoksida, dan nikotin. Untuk 70 liter asap yang yang diproduksi shisha, tar yang terkandung pada tipe 1 adalah 319 miligram, atau 32 kali melewati batas yang ditetapkan Eropa untuk sebatang rokok. Sementara shisha 2 mengandung tar 266 miligram, atau 27 kali melebihi batas rokok. Sedangkan shisha tipe 3 mengandung tar 1.023 miligram, atau 102 kali melebihi batas rokok. Karbon monoksida yang terkandung pada shisha tipe 1 yakni 17 kali melebihi batas rokok, tipe 2 sebanyak 15 kali, dan tipe 3 sebanyak 52 kali. Kadar nikotin yang terkandung pada shisha tipe 1 dan 2 setara dengan sebatang rokok, sedangkan tipe 3 setara dengan 6 batang rokok.Masyarakat yang mengisap rokok shisha atau tembakau herbal akan berisiko mengalami peningkatan kadar karbon monoksida dalam tubuh. Ini bisa terjadi karena dalam satu sesi mengisap rokok shisha memiliki kecenderungan 4-5 kali lebih tinggi kandungan karbon monoksida dalam tubuh ketimbang saat mengisap rokok tembakau. Tingginya kadar kabon monoksida ini nantinya berpotensi menyebabkan kerusakan otak dan kondisi tidak sadar.Departemen Kesehatan Inggris mengatakan, begitu sulit untuk mengetahui seberapa besar karbon monoksida yang diproduksi dari sebatang rokok hingga dapat dibedakan dengan merokok tembakau biasa.Akan tetapi alat pengukur kadar karbon monoksida dalam tarikan nafas menunjukan untuk non perokok kadar monoksida dalam darah hanya berkisar kurang dari 1%, perokok pasif memiliki kadar monoksida dalam darah berkisar antara 20-40 ppm atau 2-4% dan untuk perokok berat, kadar monoksida dalam darah bisa mencapai 30-40 ppm, atau 5-7%. Sementara menurut hasil penelitian, para perokok shisa memiliki kadar karbon monoksida dalam darah mencapai 40-70 ppm atau 8-12%.Telah ditemukan fakta di mana satu sesi shisha - menghabiskan 10 mg ektrak buah tembakau untuk 30 menit- dapat meningkatkan kadar karbon monoksida 4-5 kali ketimbang merokok," tutur Wareing. Yang lebih buruk menghisap Shisha 400-450 kali bisa membahayakan kesehatan ketimbang merokok tembakau. 


3.       Rokok Herbal  Rokok herbal biasanya berisi campuran rempah-rempah dengan rasa berbeda yang bisa memberikan aroma tertentu pada para perokok. Aroma yang biasa terkandung dalam rokok herbal seperti mint, cengkeh, kayu manis, jasmine, rose dan bahkan aroma mentol.Bila dilihat dari kandungan nikotinnya yang rendah maka efek negatif yang ditimbulkan rokok ini bagi kesehatan otomatis lebih rendah sehingga resiko terkena penyakit kanker paru-paru maupun serangan jantung rendah.Jika dilihat dari kandungan bahan herbal yang ada di dalamnya seperti kayu siwak, daun sirih, teh merah, jahe, jati belanda, dan bunga rosella maka perokok akan mendapat manfaat kesehatan dari bahan herbal di atas yang tidak akan didapat pada rokok konvensional biasa. Misalnya kayu siwak yang telah terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri di dalam mulut dan memiliki bau yang segar sehingga dapat menyegarkan bau mulut dari bau tidak sedap. Bunga rosella yang juga memiliki manfaat yaitu menetralkan racun dan berperan dalam menurunkan tekanan darah. Dengan kandungan bahan herbal di dalammya efek dari bahan utama yaitu tembakau dapat dinetralisir oleh khasiat bahan herbal sehingga rokok ini cocok untuk orang yang ingin berhenti merokok tetapi masih sangat sulit menghindari rokok.Meskipun bahan dalam rokok herbal bisa ditemukan dalam toko makanan kesehatan, tapi ketika rokok ini dinyalakan maka tumbuh-tumbuhan tersebut juga bisa menghasilkan karbon monoksida dan tar yang biasa ada dalam rokok tembakau, seperti dikutip dari Lifemojo,Senin (5/12/2011).Selain itu rokok herbal ini juga masih memungkinkan bagi para perokok dan orang disekitarnya menghisap asap yang dihasilkan, sehingga menempatkan orang-orang tersebut pada bahaya kanker paru-paru dan jantung. The National Institute on Drug Abuse mengungkapkan bahwa rokok kretek herbal berbahaya ketika dibakar. Bahan kimia yang dihasilkan ketika dibakar bisa meningkatkan risiko perokok dari bahaya infeksi pernapasan pneumonia, bronkitis dan paru-paru.Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse Intramural Research Program di Baltimore menemukan bahwa rokok kretek serta rokok yang menyatakan bebas bahan adiktif tetap mengandung kadar nikotin yang sama dengan rokok yang standar ada. 


 4.     Rokok Putih
Rokok Putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh ataupun menyan (contoh : Marlboro).
 Di Indonesia, rokok kretek lebih populer. Perbandingannya, sebanyak 94 persen merokok kretek dan hanya 11 persen yang memilih rokok putih. Perokok putih dalam jumlah paling tinggi ada di Medan dan Denpasar. Meski di kedua kota itu, tetap rokok kretek mencapai persentase lebih besar. Cuma dibandingkan dengan kota-kota lain yang jumlahnya minim, kedua kota tersebut merupakan tertinggi. Dalam hal konsumsi per hari, perokok putih lebih tinggi dibandingkan perokok kretek. Rata-rata perokok putih menghabiskan 20 batang per hari, sedangkan perokok kretek dalam sehari mengisap sebungkus rokok saja sekitar 12 batang.Para perokok putih yang kebanyakan kelompok menengah ke atas mempunyai kesempatan untuk menonton film di bioskop lebih besar (36 persen) dibandingkan perokok kretek (15 persen). Terjadi perbedaan mencolok pada penggunaan internet, perokok putih mencapai 28 persen sedangkan perokok kretek cuma enam persen.




Nama : Avista Apriliyani
Kelas :  XI IPA 3
Tugas : Biologi

Jenis- jenis metode pengomposan


1.       METODE INDORE

Pengomposan dengan metode indore dikembangkan oleh Howard yang bekerja sama dengan Jackson dan Ward pada tahun 1924 — 1926 (Haug, 1980,Gaur, 1982).
Bahan dasar yang diperlukan untuk pengomposan adalah campuran residu tanaman, kotoran ternak, kencing ternak, abu bakaran kayu, dan air. Semua bahan yang berasal dari tumbuhan langsung tersedia termasuk gulma, batang jagung, daun yang rontok, pangkasan daun, sisa pakan ternak, pupuk hijau dikumpulkan dan ditimbun di lubang yang sudah disiapkan.
Bahan-bahan yang tersedia kemudian disusun menurut lapisan-lapisan dengan ketebalan 15 cm, total ketebalan timbunan dapat dibuat sampai 1,2 — 1,5 m. Apabila bahan yang dibuat kompos beraneka maka proses pengomposan berjalan lebih baik. Lokasi pembuatan kompos dipilih tempat yang agak tinggi sehingga terbebas kemungkinan tergenang selama proses pengomposan berlangsung. Lubang galian dibuat dengan kedalaman 1 m, dan lebar antara 1,5 — 2 m, dengan panjang bervariasi tergantung ketersediaan bahan. Untuk melindungi lubang, pengomposan maka di sekeliling lubang diberi tanggul kecil. Lubang pembuatan kompos sebaiknya dekat kandang ternak dan sumber air. Kotoran ternak yang dikumpulkan dari kandang kemudian disebar secara merata dalam bentuk lapisan setebal 10 — 15 cm. Untuk setiap lapisan bahan yang dikomposkan ditahuri dengan kotoran dan tanah yang terkena kencing atau dibuat dari campuran 4,5 kg kotoran ternak, 3,5 kg tanah yang terkena kencing dan 4,5 kg inokulan fungi yang diambil dari bahan kompos yang sedang aktif. Selama proses pengomposan harus dalam keadaan basah sehingga secara berkala disiram. Untuk membuat lapisan-lapisan bahan yang di komposkan tidak boleh dari satu
minggu.
Masalah yang harus diperhatikan bahwa lapisan-lapisan bahan kompos tidak menjadi padat. Selama proses pengomposan berlangsung dilakukan pembalikan 3 kali, pertama 15 hari setelah proses berlangsung, kemudian setelah 30 hari dan ketiga setelah 2 bulan proses pengomposan berlangsung.Setiap kali dilakukan pembalikan maka bahan kompos diaduk dengan baik, dan tetap dalam keadaan lembap. Metode ini sesuai untuk daerah yang mempunyai curah hujan tinggi.
Ada dua macam metode indore yang cukup populer, yaitu dengan cara menumpuk bahan yang dikomposkan di atas tanah (indore heap method) dan dimasukkan dalam lubang galian (indore pit method).


2.       METODE HEAP

Ukuran timbunan untuk metode indore bagian dasar dengan lebar 2 m, tinggi 1,5 m dan panjang 2 m atau lebih. Bagian tepi atas agak dipadatkan sehingga lebih sempit kurang lebih 0,5 m. Untuk melindungi timbunan kompos dari tiupan angin maka di sekitar timbunan diberi peneduh atau pelindung. Timbunan bahan kompos dimulai dari lapisan bahan yang kaya karbon setebal 15 cm, termasuk: daun, jerami, serbuk gergaji, serpihan kayu, potongan batang jagung,. Kemudian lapisan berikutnya adalah bahan yang kaya nitrogen setebal 10 — 15 cm, termasuk rumput segar, gulma atau residu tanaman pekarangan, sampah, kotoran ternak segar yang kering, sari limbah kering. Lapisan-lapisan diulang sampai mencapai ketinggian 1,5 m. Selama proses pengomposan berlangsung harus dalam keadaan lembap dan tidak terlalu basah. Untuk mempertahankan panas yang timbul selama proses pengomposan, maka bahan kompos ditutup dengan tanah atau lumpur. Proses pembalikan dilakukan setelah 6 minggu dan 12 minggu. Apabila bahan dasar yang dikomposkan terbatas, maka lapisan-lapisan bahan kaya karbon dan nitrogen menyesuaikan dengan ketersediaannya, atau semua bahan yang tersedia dicampur terlebih dahulu kemudian diperhalus dengan cara dicacah. Bahan yang lebih halus akan lebih cepat terdekomposisi

Beberapa hal berikut ini merupakan dasar yang dapat digunakan sebagai
acuan untuk mempercepat proses pengomposan tetapi dengan hasil yang baik:
Ø  Timbunan bahan kompos harus cukup mengandung nitrogen atau protein. Kotoran ternak, rerumputan dan gulma muda kaya nitrogen.
Ø  Dua atau lebih bahan dasar kompos dicampur merata untuk mendorong proses dekomposisi berjalan dengan baik.
Ø  Bahan dasar kompos diperhalus dengan cara dicacah.
Ø  Jaga kelembapan kompos selama proses pengomposan berlangsung, tetapi tidak terlalu basah.
Ø  Apabila tanah dalam keadaan asam, maka diberi kapur. Untuk memperkaya kandungan hara kompos dapat ditambahkan batuan fosfat.

Kendala metode heap:
        Banyak memerlukan tenaga kerja
        Tidak terlindung dari terpaan hujan dan angin
        Memerlukan lebih banyak air sehingga tidak sesuai untuk daerah yang curah hujannya rendah.
        Proses fermentasi berjalan secara aerob, sehingga proses pengomposan  berjalan lebih cepat, tetapi mendorong kehilangan bahan organik dan nitrogen lebih besar.



3.       METODE BANGALORE

Metode ini mempunyai banyak kelemahan. Selama proses pengomposan berlangsung, maka bahan yang dikomposkan harus selalu berada dalam lubang atau bak pengomposan. Selama proses pengomposan tidak dilakukan penyiraman atau pembalikan. Karena timbunan kompos ditutup dengan tanah atau lumpur, maka penyiraman harus cukup banyak sampai proses selesai. Setelah 8 — 10 hari proses berjalan secara aerob, selanjutnya proses berjalan secara semi aerob. Proses ini berjalan secara lambat dan sedikit demi sedikit sehingga diperlukan waktu 6 — 8 bulan, sampai kompos siap dipakai. Proses ini tidak terjadi kehilangan karbon maupun nitrogen, sehingga kualitas kompos sangat tergantung pada bahan dasar yang digunakan. Metode pengomposan ini dikembangkan di Bangalore ( India) oleh Acharya (1939) .
Bahan yang dikomposkan terdiri atas campuran tinja dan sampah kota. Metode ini sangat sesuai untuk wilayah yang curah hujannya rendah. Diperlukan waktu antara 6 — 8 bulan untuk memperoleh kompos yang siap pakai. Pengomposan dengan cara ini memperoleh hasil yang lebih banyak dari-pada proses pengomposan aerob, kehilangan nitrogen relatif sedikit dan tidak banyak memerlukan tenaga. Akan tetapi memerlukan waktu yang lebih panjang. Kemungkinan yang merupakan masalah adalah bau yang busuk dan lalat yang cukup banyak.


4.       METODE BERKELEY

Bahan yang dikomposkan merupakan campuran bahan organik kaya selulosa (2 bagian) dan bahan organik kaya nitrogen (1 bagian). Bahan ditimbun secara berlapis-lapis dengan ukuran 2,4 x 2,2 x 1,5 tn. Setelah dicapai suhu termofilik kurang lebih selama 2 — 3 hari, pada hari keempat timbunan bahan kompos dibalik. Pembalikan dilakukan lagi pada hari ke-7 dan ke-10. Keunggulan: proses pengomposannya terjadi dengan cepat dan dalam waktu yang relatif singkat telah siap dimanfaatkan.


5.       METODE VERMIKOMPOS

Pengomposan model ini memanfaatkan aktivitas cacing tanah, di samping itu cacing tanah mempunyai peranan penting dalam mempertahankan produktivitas tanah. Cacing tanah hanya membutuhkan 5% — 10% makanan untuk tumbuh dan mempertahankan kegiatan fisik, dan sisanya dibuang dalam bentuk ekskresi. Bahan sekresi mengandung senyawa organik dengan ukuran partikel reknit’ seragam, kaya unsur hara makro dan mikro yang segera tersedia untuk tanaman, vitamin, ensim dan mikroorganisme. Vermikompos adalah pupuk organik yang mengandung sekresi cacing, humus, cacing hidup dan organisme lainnya. Populasi cacing akan meningkat secara dramatis apabila biomassa kaya nutrisi, misalkan limbah organik. Limbah organik lembap sebanyak 1 ton akan menghasilkan sebanyak 300 kg vermikompos. Beberapa negara di Asia, seperti India, Filipina dan Indonesia memanfaatkan teknologi ini untuk menanggulangi masalah sampah kota. Pengomposan menggunakan teknik kultur cacing tanah dapat dilaksanakan dengan kapasitas besar 100-200 ton limbah organik/hari. Karena kegiatan cacing tanah dengan cepat menurunkan volume biomassa dalam beberapa hari, maka tidak perlu dilakukan pembalikan bahan dan hampir tidak menimbulkan bau busuk: kultur vermikompos bersifat efekti f, sederhana dan merupakan proses pengomposan limbah organik yamg hemat energi.

Pengomposan model ini dilaksanakan melalui tiga tahap, ialah:
(a) pengadaan cacing tanah,
(b) perbanyakan cacing tanah,
(c) proses pengomposan.

Kelebihan model pengomposan ini dapat dilakukan di wilayah permukiman padat dengan menggunakan kotak kayu ukuran kecil yang ditempatkan di pekarangan atau teras rumah. Dalam pembuatan vennikompos hanya ada beberapa jenis cacing yang sangat aktif dalam perombakan bahan organik. Jenis cacing tanah yang paling efisien dalam program pengomposan adalah Eisenia fetida dan E. eugeniae, sedang jenis yang cukup baik adalah genus Perionyx. Pengomposan model ini selain diperoleh vermikompos yang kaya hara, juga dihasilkan biomassa cacing sebagai sumber protein hewani.
Cacing tanah dalam pertanian organik sebagai agensia yang mampu menghancurkan bahan organik, kecuali bahan-bahan yang tidak mudah terdekomposisi. Apabila sejak awal pertumbuhan vermikompos digunakan sebagai sumber pupuk, maka penggunaan pupuk kimia dapat ditekan sebesar 50%. Vermikompos sangat baik sebagai media campuran untuk pembibitan tanaman, dan dapat dikembangkan untuk kegiatan agribisnis, terutama di tempat-tempat pembuangan sampah. Pembuatan vermikompos memerlukan sumber daya manusia yang sepadan. Kegiatan vermikompos baru terbatas pada skala penelitian laboratorium. di samping itu, belum dijumpai jenis cacing lokal yang mampu berperanan dalam proses pengomposan, selama ini masih menggunakan cacing impor.


6.       METODE JEPANG

Sebagai pengganti lubang galian digunakan bak penampung yang terbuat dari anyaman kawat atau bambu, ban mobil bekas yang disusun bertingkat, atau bahan lain yang tersedia setempat. Dinding bak dirancang sedemikian rupa sehingga aerasi berjalan dengan lancar. Bagian dasar dari bak ditutup rapat dengan tujuan untuk menghindarkan terjadinya pelindian unsur hara ke tanah yang ada di bawahnya. Bahan dasar kompos yang cocok untuk metode Jepang adalah: kotoran sapi dan kotoran ayam, rumput, daun segar dan kering, limbah tanaman dan gulma limbah agroindustri (belotong, limbah pabrik pengalengan sayuran dan buah), bahan mineral (batuan fosfat), sampah kota dan rumah tangga serta Iimbah padat dan cair yang berasal dari instalasi penyehatan. Keunggulan metode ini disebabkan karena bak penampung diletakkan di atas permukaan tanah sehingga memudahkan dalam mengaduk bahan yang dikomposkan. Tidak seperti halnya proses pengomposan yang menghasilkan suhu mencapai
65°C — 70°C, maka dengan metode ini kehilangan nitrogen dalam bentuk nitrat akibat pelindian dapat dihindarkan. Teknologi proses pengomposan dari waktu ke waktu mengalami perbaikan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan terutama dalam menganti-sipasi meningkatnya sampah kota dan permukiman yang makin beragam sesuai dengan makin meningkatnya penduduk perkotaan termasuk kegiatannya. Beberapa kelebihan yang dapat diinventarisasi adalah usaha untuk mempercepat proses dekomposisi Iimbah serealia, tetapi juga dengan bantuan inokulan seperti bakteri pelarut fosfat (Aspergilus) dan Azotobakter sejauh bahan kompos diinokulasi dengan batuan fosfat. Kompos dapat diperkaya dengan pupuk N dan P. lnokulan lain yang sering digunakan untuk mempercepat proses pengomposan bahan organik adalah Trichoderma sp.


Nama : Avista Apriliyani
Kelas : XI IPA 3